Cara mengetahui ada kista atau miom

Solopos.com, SOLO — Kerap dianggap sama, penyakit miom dan kista pada perempuan ternyata berbeda. Kira-kira apa saja sih bedanya?

Dokter spesialis obgyn konsultan onkologi RS JIH Solo, Hermawan Udiyanto mengatakan, terdapat perbedaan mendasar dari dua penyakit tersebut jika dilihat dari wujudnya.

PromosiPromo Menarik, Nginep di Loa Living Solo Baru Bisa Nonton Netflix Sepuasmu!

Dia mengatakan kista merupakan suatu tumor yang isinya cairan. Adapun bentuknya seperti balon yang berisi air. Lokasinya berada di ovarium.

Sementara itu, miom merupakan tumor padat yang jinak. “Bahasa medinya mioma uteri. Itu artinya tumor padat yang jinak pada rahim. Jadi kalau miomitu tumornya padat dan tempatnya di rahim atau kandungan, sementara kista indung telur adanya di indung telur,” kata dia dalam Health Talk RS JIH Solo yang disiarkan di Youtube RS JIH.

Baca Juga: Enggak Usah Beli Baru! Begini Cara Mengubah TV Analog ke Digital

Meski memiliki perbedaan, baik miom dan kista sama-sama tidak berbahaya.Meskipun begitu, tidak boleh diremehkan.

Melansir situs kesehatan Halodoc, jika kista semakin membesar dan parah bisa menimbulkan berbagai gejala. Mulai dari rasa nyeri pada panggul, menstruasi terhambat, kembung pada perut, dan sering buang air kecil.

Baca Juga: Tak Hanya Gaul di Malang, Bahasa Walikan Juga Ada di Jogja, Ini Daftarnya!

Selain itu, gejala yang muncul bisa pendarahan dari vagina, nyeri perut, sakit saat berhubungan seksual atau menstruasi. Pada kasus miom, biasanya juga menyebabkan perempuan sulit hamil.

Penyebab miom maupun kista belum diketahui secara pasti. Namun, dalam situs Alodokter.com disebutkan ada beberapa faktor perempuan mengalami dua penyakit tersebut. Beberapa di antaranya, genetik, hormon, hingga usia menstruasi pertama kali terlalu dini.

Baca Juga: Cara Kirim Chat WhatsApp Tanpa Menyimpan Nomor, Ternyata Gampang Hlo!

Setelah mengetahui perbedaan miom dan kista, ada beberapa cara untuk mendeteksi dua penyakit tersebut, yakni dari gejala yang dialami dan pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti USG, MRI, laparoskopi, histeroskopi, maupun biopsi.

Ciri-ciri kista ovarium adalah munculnya kantung berisi cairan akibat adanya masalah pada folikel di ovarium. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani secara medis. Maka dapat menyebabkan komplikasi. Simak tanda mengidap kista ovarium lengkapnya disini.

Infeksi panggul parah yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke ovarium dan menyebabkan kista ovarium.

Baca Juga: Perawatan Kista Pilonidal dan Berapa Biayanya?

Kista Ovarium adalah

Kista ovarium adalah kondisi munculnya kantung berisi cairan pada ovarium atau indung telur. Kista ovarium biasanya muncul saat masa subur atau saat mengalami menstruasi. Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan tindakan medis. Meski demikian, kista ovarium bisa berbahaya jika kantung berisi cairan pecah atau memiliki ukuran yang besar sehingga mengganggu suplai darah ke ovarium. Selain itu, kista ovarium yang telah parah dan tidak diobati sejak dini bisa menimbulkan penyakit lain seperti kanker. Oleh karena itu, rutin melakukan pemeriksaan organ reproduksi bermanfaat untuk menjaga kesehatan Anda.

Terdapat beberapa risiko seorang wanita bisa mengalami kista ovarium, antara lain:

  1. Mengalami kelainan hormonal
    Kelainan pada hormonal dapat terjadi akibat mengonsumsi obat kesuburan seperti clomiphene. Oleh karena itu, selalu tanyakan ke dokter tentang obat yang Anda konsumsi.
  2. Menderita penyakit endometriosis
    Penyakit endometriosis dapat menyebabkan sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim.
  3. Mengalami infeksi panggul
    Infeksi panggul parah yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke ovarium dan menyebabkan kista ovarium.
  4. Memiliki riwayat penyakit kista ovarium
    Riwayat pernah mengalami kista ovarium akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami lagi kista ovarium.

Baca Juga: Tanda-tanda dan Pencegahan Kanker Serviks

Ciri-ciri Kista Ovarium

Kista ovarium memiliki beberapa jenis. Setiap jenisnya memiliki ciri-ciri yang berbeda. tanda mengidap kista ovarium dapat diketahui melalui gejala-gejalanya. Ciri-ciri kista ovarium berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  1. Kista folikel
    Selama masa menstruasi, sel telur akan tumbuh dalam kantung yang disebut folikel. Normalnya, kantung yang berisi sel telur ini akan pecah. Namun, jika kantung tersebut tidak pecah, maka cairan di dalam folikel akan membentuk kista ovarium.
  2. Kista korpus luteum
    Folikel atau kantung tempat sel telur tumbuh akan larut saat telur terlepas. Namun, jika folikel tidak larut setelah melepaskan telur, pembukaan folikel akan menutup. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di dalam folikel dan menyebabkan kista korpus luteum. Kista folikel dan kista korpus luteum termasuk dalam kista fungsional. Kista fungsional merupakan jenis kista yang umum terjadi dan jarang menimbulkan bahaya. Kista fungsional umumnya terjadi karena adanya masalah pada folikel di dalam ovarium. Jenis kista fungsional biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 siklus menstruasi. Selain itu, terdapat kista ovarium jenis lain, yaitu:
  3. Kista dermoid
    Kista dermoid memiliki ciri munculnya kantung pada ovarium yang berisi rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Kista dermoid yang muncul biasanya tidak bersifat ganas. Kista dermoid bisa tumbuh besar jika tidak segera di tangani. Akibatnya, posisi ovarium dapat berpindah dari kondisi normalnya. Hal ini menyebabkan aliran darah ke ovarium berhenti.
  4. Cystadenoma
    Cystadenoma adalah kista yang dapat berkembang di permukaan luar ovarium. Kista yang muncul akan berisi cairan atau lendir. Kista cystadenoma yang tumbuh besar dapat menyebabkan ovarium berpindah posisi dari lokasi normalnya. Akibatnya, aliran darah ke ovarium akan terhenti dan menyebabkan rasa nyeri.
  5. Endometrioma
    Endometrioma adalah jaringan yang dapat tumbuh di bagian dalam serta luar rahim dan menempel pada ovarium. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kista ovarium.

Baca Juga: Gejala Kanker Serviks Kenali Lebih Jauh

Gejala Kista Ovarium

Umumnya, kista ovarium yang ukurannya masih kecil tidak akan menimbulkan gejala apapun. Gejala akan mulai tampak saat kista ovarium memiliki ukuran yang besar. Kista yang sudah membesar termasuk dalam kondisi yang serius. Selain itu, kista ovarium juga memiliki gejala lain meliputi:

  • Sering buang air kecil.
  • Mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Mengalami nyeri panggul secara tiba-tiba.
  • Mengalami perut kembung.
  • Mudah merasa kenyang sekalipun hanya makan sedikit.
  • Mengalami siklus menstruasi yang tidak normal.
  • Merasa nyeri pada perut bagian bawah atau di sisi tempat kista muncul.
  • Mengalami pembengkakan di area munculnya kista.
  • Merasa mual dan muntah.
  • Kesakitan saat buang air besar.
  • Mengalami demam.

Jika Anda merasakan salah satu gejala di atas. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan. Kista yang terdeteksi lebih awal dan segera mendapat penanganan medis akan mencegah kondisi yang semakin parah.

Gejala akan mulai tampak saat kista ovarium memiliki ukuran yang besar.

Baca Juga: Pengobatan Kanker di Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang

Penyebab Kista Ovarium

Penyebab kista ovarium umumnya adalah karena siklus menstruasi. Kondisi tersebut tergolong normal dan jarang menjadi parah. Selain itu, pertumbuhan sel yang tidak normal juga menjadi penyebab kista ovarium. Pertumbuhan sel yang tidak normal dapat menyebabkan kista ovarium bersifat jinak hingga ganas. Jadi, untuk mengetahui apakah kista bersifat ganas atau tidak. Anda perlu melakukan diagnosis kista ovarium. Untuk mendiagnosisnya, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang yang berupa:

  1. Pemeriksaan USG
    Pemeriksaan USG menjadi langkah utama yang digunakan dokter untuk mendiagnosis kista ovarium. USG akan membantu dokter untuk melihat ukuran, lokasi, bentuk, dan tekstur dari kista ovarium.
  2. Biopsi
    Biopsi dilakukan dengan langkah mengambil sampel jaringan ovarium. Selanjutnya, jaringan yang diambil akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah kista ovarium bersifat jinak atau ganas.
  3. Tes darah
    Tes darah dilakukan untuk mendeteksi kadar protein CA-125 dalam darah. Sebab, meningkatnya kadar protein CA-125 bisa menjadi pertanda seseorang mengidap kista ovarium.

Pencegahan Kista Ovarium

Hingga saat ini belum ada cara pencegahan kista ovarium secara pasti. Meski demikian, dokter dapat menyarankan beberapa hal untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kista ovarium. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi adalah sebagai berikut:

  1. Rutin melakukan pemeriksaan panggul.
  2. Waspadai setiap perubahan siklus menstruasi. Jika terdapat gejala menstruasi yang tidak biasa dan terjadi lebih dari siklus seharusnya. Maka, Anda perlu untuk segera memeriksakan diri.
  3. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika terdapat gejala yang mencurigakan muncul.

Baca Juga: Kanker Payudara: Apakah itu?

Pengobatan Kista Ovarium

Pengobatan kista ovarium tergantung pada usia, jenis, ukuran dan gejala yang muncul. Pengobatan kista ovarium yang direkomendasikan dokter meliputi:

  1. Laparoskopi
    Laparoskopi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil. Selanjutnya, dokter akan memasukkan alat bernama laparoskop, yaitu selang yang dilengkapi kamera dan lampu. Laparoskop yang dimasukkan membantu untuk melihat kondisi rongga panggul serta organ reproduksi lainnya. Langkah tersebut bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan atau infeksi pada ovarium dan organ reproduksi lainnya.
  2. Laparotomi
    Laparotomi dilakukan dengan membuat sayatan yang lebih besar untuk mengangkat kista. Kista yang diangkat selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah dapat menimbulkan kanker. Jika telah dipastikan kanker, maka dokter akan melakukan pengangkatan satu atau kedua indung telur.

Berdasarkan jenisnya, setiap orang akan memiliki ciri-ciri kista ovarium yang berbeda-beda. Namun, salah satu gejala paling umum dari kista ovarium adalah siklus menstruasi yang tidak normal. Jika Anda mengalami hal ini. Sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan. Pemeriksaan akan mencegah terjadinya komplikasi kista ovarium. Sekian informasi tentang ciri-ciri kista ovarium. Semoga bermanfaat.

Bagaimana ciri ciri miom dan kista?

Gejala Miom dan Kista.
Nyeri panggul..
Kembung, perut menonjol..
Menstruasi berat yang dapat menyebabkan anemia..
Sering buang air kecil..
Tekanan pada rektal..
Perut membesar..

Miom atau kista letaknya dimana?

Miom terbentuk dari pertumbuhan sel jinak di dalam otot dinding rahim. Sementara kista ovarium berbentuk seperti kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Kista dapat tumbuh pada ovarium bagian kiri, kanan, atau di kedua ovarium.

Apa yang dirasakan oleh penderita miom?

Gejala Miom Periode menstruasi sangat panjang dan berat. Perut membesar. Mengalami nyeri selama berhubungan intim. Sering buang air kecil karena tekanan miom pada kantung kemih.