Listrik menjadi komponen penting agar mobil bisa dikendarai. Baterai yang menjadi sumber listrik tentu saja memiliki keterbatasan daya. Sistem pengisian ini sangat penting untuk menjaga kelistrikan berjalan dengan baik. Show
Bagi Anda yang memiliki kendaraan roda empat perlu tahu sistem seperti apakah yang dilakukan untuk mengisi baterai. Sehingga jika terjadi kerusakan atau masalah bisa langsung ditangani dengan cara tepat. Seperti apa sistem dalam proses pengisian daya pada kendaraan Anda? Untuk mengetahui lebih lengkap, Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini. Fungsi Sistem Pengisian Mobil yang Tak Boleh DilewatkanBaca Juga : Shock Breaker Amblas, Masih Bisakah Diperbaiki? Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke sistem kelistrikan kendaraan. Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian pada daya baterai yang habis. Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk menghidupkan beberapa bagian pada mobil. Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting kendaraan. Baca Juga : Ini Keunggulan Spesifikasi Keyless GSX-R150 Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan tanpa lampu di malam hari. Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada sangatlah penting. Komponen dalam Sistem Pengisian MobilBaca Juga : Rem Cakram Motor: Jenis dan Cara Merawatnya Dalam pengisian daya listrik ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Masing-masing komponen ini berperan sangat besar agar proses pengisian berjalan dengan baik. Apabila salah satu komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi. Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil.
Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik. Saat alternator bekerja maka akan terjadi putaran dari puli poros engkol yang akan disalurkan melalui v-belt. Nantinya akan muncul arus bolak balik dan diarahkan ke dioda. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam alternator sebagai berikut:
Komponen kedua adalah regulator yang berfungsi untuk mengatur agar besar pengisian tidak berlebihan. Hasil tegangan listrik dihasilkan sesuai dengan kecepatan putaran pada mesin. Lebih cepat maka daya akan semakin besar. Oleh karena itu dibutuhkan regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan. Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik. Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika menggunakan tipe regulator IC yaitu:
Merupakan komponen yang tentu sudah pernah Anda dengar. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik pada kendaraan untuk berbagai sistem seperti sistem pengapian hingga sistem starter. Fungsi lainnya adalah menjadi tempat penampungan daya sementara saat sistem pengisian berlangsung. Komponen yang fungsinya untuk mengukur besarnya arus listrik. Biasanya dibangkitkan untuk mengisi baterai. Komponen ini memiliki fungsi saklar yang bisa memutus dan menghubungkan aliran arus listrik ke lampu indikator dan regulator. Dalam hal ini adalah kabel yang menjadi alat konduktor listrik. Ada juga sekering yang akan bekerja sebagai pengaman dari semua rangkaian kelistrikan apabila terjadi konsleting. Setiap alat selalu dilengkapi dengan lampu indikator yang menunjukan tidak terjadi masalah pada sistem dan ketika pengisian telah selesai dilakukan. Cara Kerja Sistem Pengisian pada Kendaraan 4WCara kerja pengisian pun dibedakan berdasarkan regulator yang digunakan. Ada dua tipe regulator yaitu regulator tipe kontak dan regulator IC. Berikut ini cara kerja dengan regulator sistem kontak.
Cara yang pertama adalah lampu pengisian menyala saat kunci kontak dalam keadaan ON. Pada saat itu arus yang berasal dari baterai akan mengalir ke rotor dan massa. Oleh karena itu akan muncul kemagnetan pada bagian rotor coil. Dalam waktu yang bersamaan maka arus dari baterai juga akan mengalir ke lampu pengisian atau CHG. Mesin yang sudah menyala akan menyebabkan tegangan dalam stator coil bangkit. Lampu pengisian akan mati dan karena tegangan menjadi netral. Di saat yang bersamaan stator akan menghasilkan tegangan melalui dioda dan menuju ke regulator serta baterai. Saat itulah proses pengisian baterai akan berlangsung. Saat mesin dinaikkan maka arus menjadi lebih besar. Lilitan voltage regulator juga membesar dan menarik kontak platina. Arus ke rotor tidak akan meningkat karena arus dari IG ke rotor akan melewati tahanan. Ketika putaran mesin meningkat maka tegangan dari kumparan stator juga naik. Maka gaya tarik kemagnetan voltage otomatis menjadi kuat dan menarik platina menempel ke platina bawah. Arus dari IG pun akan langsung menuju ke massa dan tidak terjadi kemagnetan pada rotor dan start pun berhenti menciptakan arus. Sedangkan untuk cara kerja sistem pengisian dengan regulator tipe IC juga terbagi menjadi beberapa yaitu sebagai berikut ini. Ketika kunci kontak menyala namun mesin belum berputar, maka tidak ada tegangan induksi pada stator coil. Saat inilah proses pengisian daya berlangsung. Mesin yang hidup akan membuat stator coil memiliki tegangan dan terjadilah aliran arus. Tegangan output berada di bawah standar yaitu 14,7 volt. Prosesnya sama dengan cara yang kedua, hanya saja saat tegangan output berada di atas standar yaitu 14,7 volt. Inilah penjelasan mengenai sistem pengisian yang terjadi pada kendaraan dan cara kerjanya terus berulang sehingga sistem kelistrikan terus bekerja. Kerusakan apa saja yang terjadi pada sistem pengisian?kemungkinan kerusakan yang terjadi adalah sbb:. Lampu pengisian putus.. Tegangan baterai lemah, sehingga arus listrik yang keluar ke terminal āLā regulator. ... . Sekering terminal āLā regulator putus sehingga arus listrik dari kunci kontak tidak. ... . Terjadi hubungan singkat (konsleting) pada pengkabelan rangkaian lampu pengisian.. Apa yang akan terjadi bila salah satu komponen pada sistem pengisian mengalami kerusakan?Apabila salah satu komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi. Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil. Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik.
Bagaimana ciri jika sistem pengisian pada sepeda motor terjadi kerusakan?Ciri kerusakan pada sistem pengisian pada sepeda motor yaitu lampu depan mudah putus, baterai mudah tekor, jika starter dan klakson tidak bekerja dengan baik, itu disebabkan karena baterai tekor. Maka tidak salah lagi berarti baterai tidak mendapat suplai listrik dari sistem pengisian.
Apa yang terjadi jika sistem pengisian tidak bekerja?Jawaban: jika malas merawat sistem pengisian, maka akan timbul beberapa risiko. -Jarang melakukan pergantian oli akan beresiko performa mesin menjadi jauh lebih berkurang. dan Komponen Mesin lain Ikut Rusak.
|